Berapa, sih, ukuran pin standar? Jika Anda ingin membuat pin, Anda perlu tahu ukuran pin standar yang pas agar pencetakan tidak kesulitan dalam mencetak desain ke pin kosongan yang tersedia. Tak perlu bingung lagi, Anda bisa mengetahui ukuran yang tepat untuk membuat desain pin dengan membaca artikel ini. Yuk, simak informasinya!
Ukuran Pin Standar yang Sering Digunakan Masyarakat
Mengapa mengetahui ukuran pin standar penting? Mengetahui ukuran pin dapat membantu Anda untuk menjaga bentuk desain saat dicetak nantinya. Jika ukuran desain pin Anda tidak sesuai dengan diameter pin, bisa saja desain akan terpotong (cropped) atau malah tampak stretched.
Penasaran berapa ukuran pin standar yang banyak digunakan saat ini? Anda bisa cek tabel berikut ini.
Diameter dalam (cm) | Diameter luar (cm) |
2,5 | 3,3 |
3,2 | 4,4 |
4,4 | 5,4 |
5,8 | 7,0 |
7,4 | 8,4 |
Pada tabel ukuran pin standar di atas Anda akan mendapati diameter dalam dan diameter luar. Apa beda dua jenis diameter ini?
Coba amati pin yang Anda miliki. Pada umumnya, desain akan dicetak di bagian depan pin. Lalu, jika Anda membalik pin, Anda dapat melihat bahwa selain lempengan plastik yang ada penitinya, bagian desain ada yang dilipat dan di press dengan lempengan plastik tersebut.
Lantas, apa kaitannya dengan diameter dalam dan luar yang disebutkan di atas? Diameter dalam merupakan ukuran diameter yang akan ditampilkan di pin bagian depan. Sedangkan diameter luar merupakan ukuran diameter dalam ditambah dengan sisi-sisi yang akan terlipat dan dipres nantinya.
Biasanya desain tetap akan dibuat menggunakan ukuran diameter luar. Hanya saja, fokus desain (tulisan, logo, dsb.) berukuran tidak lebih dari diameter dalam. Tentunya hal ini dimaksudkan agar desain Anda tidak terpotong saat desain Anda di press menggunakan mesin pembuat pin.
Kegunaan dan Jenis-Jenis Pin
Pin merupakan salah satu produk percetakan yang cukup sering kita jumpai sehari-hari. Biasanya, pin bisa Anda dapatkan sebagai seminar kit atau hadiah dari sebuah event seperti workshop dan seminar. Tak jarang juga pin diberikan sebagai tanda bahwa Anda merupakan bagian dari suatu organisasi atau komunitas.
Pin juga digunakan sebagai media promosi yang dapat dibagikan ke banyak orang. Media promosi ini dapat membentuk brand awareness juga meskipun wujudnya kecil.
Apa saja jenis-jenis pin yang umum digunakan masyarakat saat ini? Berikut ulasannya.
1. Pin Peniti
Sesuai dengan namanya, pin ini pada umumnya berbentuk bulat dan terdapat peniti yang ditempelkan di bagian belakang pin. Anda bisa menggunakan pin jenis ini dengan menyematkannya di tas, baju, atau tempat-tempat lainnya.
2. Pin Ganci (gantungan kunci)
Tak hanya pin peniti, pin gantungan kunci juga dapat dengan mudah dijumpai di masyarakat. Jenis pin yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk menggunakan pin ini sebagai gantungan kunci karena ada ring yang dapat Anda gunakan untuk mengaitkan pin dengan media lainnya.
3. Pin Pembuka Botol
Tak hanya pin peniti dan pin gantungan kunci, Anda juga bisa menjumpai pin dengan tambahan pembuka botol sederhana yang langsung menempel pada bagian belakang pin. Kadang-kadang, Anda juga akan menjumpai magnet pada bagian belakang, sehingga pin ini bisa menempel di kulkas.
4. Pin boneka
Pin boneka pada dasarnya merupakan pin bulat dengan ring gantungan kunci. Akan tetapi, jenis pin yang satu ini dilengkapi dengan tangan dan kaki sehingga tampak seperti boneka. Pin ini masih jarang dijumpai sebagai merchandise sebuah event, namun Anda bisa menjumpainya dengan mudah di marketplace.
Cara Membuat Desain Pin
Setelah mengetahui ukuran pin standar dan jenis-jenis pin yang sering digunakan, hal penting lain yang perlu Anda ketahui adalah cara membuat pin itu sendiri. Berikut penjelasannya.
- Pastikan Anda sudah memiliki aplikasi desain, misalnya Adobe Photoshop.
- Buka program tersebut. Lalu, buat sebuah dokumen baru. Pada keterangan ukuran, Anda bisa membuat ukuran gambar dalam perbandingan 1:1, misalnya 10 x 10 cm. Anda juga bisa menyesuaikan ukuran ini sesuai dengan diameter luar pin yang Anda inginkan.
- Pastikan resolution yang Anda gunakan baik untuk dicetak nantinya. Pada umumnya, percetakan akan menggunakan 300 dpi sebagai standar resolution agar hasil cetaknya tidak blur.
- Lalu, mulai dengan membuat lingkaran dengan perbandingan ukuran 1:1. Pastikan ukuran lingkaran simetris.
- Kemudian, tambahkan gambar, logo, tulisan, atau desain yang sudah jadi ke dalam lingkaran tersebut. Atur posisi fokus desain agar tidak melebihi ukuran diameter dalam pin. Misalnya, jika Anda ingin mencetak pin dengan diameter luar 7,0 cm, maka diameter desain Anda tidak boleh lebih dari 5,8 cm.
- Jika desain sudah Anda tambahkan, Anda bisa menghapus bagian luar lingkaran yang tidak diperlukan.
- Lalu, simpan file desain tersebut dan Anda bisa langsung beralih ke proses pencetakan pin.
Nah, itulah ukuran pin standar dan beberapa informasi lain yang penting diketahui dalam pembuatan pin. Semoga bermanfaat, ya!